Pelita Aceh.co.id | Banda Aceh – Pemimpin Redaksi (Pemred) MEDIA ACEH, T. Maimun Umar, menyoroti perkembangan kawasan Sabang yang dinilai stagnan akibat ketidakkonsistenan pengelolaan oleh Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS). Hal tersebut disampaikan dalam sebuah diskusi di Warkop DONO Coffee, Keutapang, Aceh Besar, Kamis (27/3/2025) malam.
Menurut Maimun, BPKS sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengembangan Sabang seharusnya memiliki arah yang jelas dalam mengelola kawasan tersebut. Namun, hingga kini, ia menilai kebijakan yang diterapkan masih belum memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Kawasan Sabang memiliki potensi besar, baik dari sektor pariwisata maupun perdagangan bebas. Namun, sayangnya, pengelolaan yang tidak konsisten menyebabkan Sabang sulit berkembang sesuai harapan,” ujarnya.
Sebagai informasi, Sabang ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) pada tahun 2000 melalui Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000. Tujuannya adalah untuk menjadikan Sabang sebagai pusat perdagangan internasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Aceh. Namun, setelah lebih dari dua dekade, perkembangan Sabang masih jauh dari ekspektasi.
Lebih lanjut, Maimun menyoroti kurangnya strategi jangka panjang yang konkret dari BPKS. Ia menilai bahwa seringnya pergantian kepemimpinan di tubuh BPKS turut menjadi faktor yang menghambat kesinambungan program pembangunan.
“Sering kali, kebijakan berubah setiap pergantian pimpinan, sehingga banyak program yang tidak berkelanjutan. Padahal, Sabang butuh kebijakan yang konsisten dan berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang nyata,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah dan pihak terkait segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja BPKS, termasuk memperbaiki tata kelola serta memastikan kebijakan yang diterapkan benar-benar berdampak positif bagi Sabang.
Hingga berita ini diturunkan, pihak BPKS belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik yang disampaikan T. Maimun Umar. (Red)